Pemerintah Kota Pontianak mendorong setiap perangkat daerah untuk aktif berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik. Dorongan itu ditegaskan melalui kegiatan Bimtek Penyusunan Proposal Inovasi dan Sosialisasi Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025 yang digelar di Aula SSA Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (18/9).
Acara ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Ir. H. Amirullah, MA. Dalam sambutannya, Sekda mengingatkan agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak berhenti pada aksi perubahan bersifat administratif, tetapi menjadikannya sebagai inovasi yang nyata dan berkesinambungan. “Inovasi yang lahir dari ASN jangan hanya berakhir di laporan saja, tapi harus berlanjut dan memberi manfaat langsung. Setiap OPD wajib punya minimal satu inovasi yang bisa dibanggakan,” tegasnya.
Perkembangan ekosistem inovasi turut dipaparkan oleh Eko Prihandono yang mewakili Kepala Bapperida Kota Pontianak. Ia menyebut, jumlah inovasi di Kota Pontianak terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023 tercatat 36 inovasi dan pada tahun 2024 meningkat menjadi 42 inovasi. Tahun ini, angka tersebut diharapkan bertambah seiring komitmen perangkat daerah yang semakin kuat.
Ia juga menekankan tujuan utama kompetisi inovasi. “Kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi wadah apresiasi dan pembelajaran bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk menghadirkan ide kreatif dan terobosan nyata. Harapannya, inovasi yang lahir benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Fahrurrazi, S.E., Manajer Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Tanjungpura, yang hadir sebagai pemateri dan menggarisbawahi bahwa inovasi pelayanan publik harus lahir dari empati, yakni memahami persoalan masyarakat secara nyata. “Kuncinya adalah empati, inovasi lahir ketika kita memahami persoalan masyarakat dan menawarkan solusi yang sederhana namun berdampak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan mekanisme kompetisi inovasi Kota Pontianak tahun ini. Pendaftaran dibuka hingga 18 Oktober 2025, dengan seleksi administrasi, penilaian, dan wawancara. Pengumuman pemenang nantinya akan bertepatan dengan Peringatan Hari Korpri. “Kompetisi ini terbagi dalam dua kelompok, perangkat daerah/BUMD serta UPT dan kelurahan, dengan kategori mencakup pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, hingga ketahanan bencana,” jelas Fahrurrrazi.